WORKSHOP EVALUASI PELAPORAN PD-DIKTI PTKIN DI JOGJA

DI Yogjakarta 13-15 September 2018, Workshop Evaluasi Pelaporan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti) PTKIN telah dilaksanakan dengan lancar berkat kerjasama UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta bersama Tim Pokja PD-Dikti Kemenag dan Tim dari Kemeristek Dikti. Workshop Evaluasi ini direncanakan akan dilaksanakan 2 tahap, agar lebih maksimal manfaat yang dirasakan PTKIN. Karena dengan adanya Klinik Data, diharapkan bisa memberikan solusi seputar masalah Pelaporan Forlap PD-Dikti (Pelaporan Data Mahasiswa, Migrasi Data, ajuan NIDN, NIDK, PDM, PDD dsb). Tahap 1 ini dihadiri oleh 29 PTKIN undangan, salah satunya IAIN Ponorogo.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga, Dr. Phil. Sahiron, MA. beliau memberikan gambaran bahwa Pangkalan Data dewasa ini menjadi Jantung bagi Perguruan Tinggi. Karena teramat penting peran Data terhadap kelangsungan hidup Perguruan Tinggi. Dan era saat ini, telah memasuki Revolusi Industri 4.0 yang semua serba otomatis, hampir semua bidang sudah berbasis IT. Contoh sederhana, dulu Ojek mangkal menunggu lama baru mendapat penumpang. Sekarang, sudah berbasis Online (semisal Grab, Go-Jek) cukup menggunakan aplikasi pada smartphone, sudah bisa mendapatkan penumpang. Data yang mudah diakses sudah menjadi kebutuhan zaman, jika seseorang ketinggalan dikarenakan tidak mau mengikuti perubahan zaman yang begitu cepat, mungkin dia rugi seorang diri. Beda cerita, jika hal itu terjadi pada sebuah Institusi Pendidikan Tinggi, apabila tidak waspada maka Institusi tersebut akan ketinggalan jauh dengan Institusi lain. Dan pada akhirnya, akan ditinggalkan begitu saja oleh peminatnya.

Adanya data sangat dibutuhkan, tidak sekedar data namun Keteraturan Data juga sangat penting. Salah satu contoh, data yang dimiliki suatu lembaga yang ada di Forlap dengan data di Emis, ditemukan data yang tidak sinkron. Ketika akan dilaksanakan Akreditasi terjadi Kebingungan Data dikarenakan masih adanya ketidak-teraturan data. Maka, sudah seharusnya sebuah Institusi Perguruan Tinggi mau berbenah dan mau merubah Budaya Kerja Data yang kurang teratur menjadi Teratur. Bisa dimulai dari memiliki Satu Sistem yang mengakomodir semua data Institusi Pendidikan dengan pembagian tugas yang jelas sesuai SOP dan Tupoksi masing2 Unit didalamnya. Tentu, itu harus dibarengi kesadaran semua pihak untuk mau bekerjasama dalam memajukan Institusinya.

Lelis Tsuroya, selaku Kasi Bina Kelembagaan PTKIN Kemenag selalu mengingatkan pentingnya Data Forlap. Terlebih, bagi Perguruan Tinggi yang menjalani Proses Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) maupun yang memperbaharui AIPT. Apalagi sekarang BAN-PT Ristek Dikti selaku penyelenggara resmi Akreditasi Institusi Pendidikan Tinggi sudah mulai menggunakan aplikasi khusus Akreditasi bernama SAPTO. Semoga dengan adanya usaha tanpa henti dalam menyiapkan Data Institusi, diharapkan bisa mendapatkan hasil maksimal pada Penilaian Akreditasi. Dan menjadikan tolak ukur Institusi Pendidikan Tinggi dalam memberikan kwalitas terbaik bagi mahasiswa dan masyarakat, bukan hanya kwantitas saja. (by rndr)

Berita Lainnya