Memahami Keberagaman Inklusif Melalui Studi Living Qur’an

Living teks adalah fenomena sosio-historis dimana seseorang yang berfikir bersua dengan teks baik dalam proses produksi maupun menerima teks yang sudah ada dalam konteks yang terus berubah. Subyek dari living teks berpusat pada manusia sebagai subyek, proses produksi ataupun penerimaan teks, dan konteks yang dinamis. Studi living Al-Qur’an berfokus kepada Bagaimana kita dapat memaknai ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Selain itu juga pembelajaran terkait dengan kehidupan keseharian yang dititikberatkan kepada qur’an dan hadis dalam kehidupan bermasyarakat.

Ahmad Rafiq, S.Ag., MA, Ph.D memberikan perkuliahan Studi Living Al-Qur’an dan Hadis untuk Keberagaman yang Inklusif kepada mahasiswa FUAD IAIN Ponorogo

Fakultas Ushuluddin Adan dan Dakwah (FUAD) IAIN Ponorogo menyelenggarakan Studium General pada Hari Jumat. 20 September 2019 di Graha Watoe Dhakon dengan tema “Studi Living Al-Qur’an dan Hadis untuk Keberagaman yang Inklusif”. Mengundang Ahmad Rafiq, S.Ag., MA, Ph.D (Direktur Laboratorium Studi Al-Qur’an dan Hadis Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta) sebagai narasumber dan Moh. Alwy Amru G., M.S.I., (Dosen Ilmu Al-Qur’an dan tafsir IAIN Ponorogo) sebagai moderator, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 400 mahasiswa FUAD IAIN Ponorogo.

Foto bersama setelah penandatangan perjanjian kerja sama praktikum laboratorium ilmu Al-Qur’an dan tafsir IAIN Ponorogo dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

“tema kita pada pagi hari ini sangat relevan dengan kecenderungan keadaan keberagaman di Indonesia dari sisi kuantitas minoritas, tetapi gaung kecenderungan keberagamaan yang ekslusif kadang terasa cukup kencang. Saya kira living Al-Qur’an yang sifatnya inklusif adalah kecenderungan yang harus kita bangun bersama. Surat Ar Rahman dalam al-Al-Qur’an secara doktrinal mengajarkan kita untuk bersifat inklusif. Secara substanstif kita harus menegakkan keadilan di dalam masyarakat agar kehadiran islam memberikan potensi dan daya tumbuh terhadap semua mahluk Tuhan. Kita harus mengembangkann islam seperti air yang dapat memberikan kehidupan dan dapat berkembang menjadi masyarakat yang lebih baik dan sejahtera atas pengaruh Al-Qur’an.” Jelas Dr. Muh. Tasrif, M.Ag. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik & Kelembagaan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo ketika memberikan sambutan.

Sebelum memulai materi, terlebih dahulu diadakan penandatangan perjanjian kerja sama praktikum laboratorium ilmu Al-Qur’an dan tafsir IAIN Ponorogo dengan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. kegiatan ini berlangsung dengan hikmat dan diharapkan dapat memberikan manfaat dan berkah kepada mahasiswa, pengajar, serta masyarakat sekitar. (Humas IAIN Ponorogo)

Visit us at:
Website : www.iainponorogo.ac.id
Facebook : IAINPonorogo
Instagram : @humas_iain_ponorogo
Twitter : @Ponorogo_IAIN

Berita Lainnya