Mengulik Sejarah Penyebaran Agama Islam di daerah barat Laut Ponorogo

Team arsiparis IAIN Ponorogo Bersama bapak Iswahyudi dan beberapa mahasiswa IAIN Ponorogo melakukan kunjungan ke masjid Imam Puro di dukuh Danyang desa Sukosari kecamatan Babadan kabupaten Ponorogo. Masjid Imam Puro inilah saksi penyebaran agama Islam di Ponorogo khususnya daerah Danyang. Di Masjid Imam Puro Inilah ditemukan beberapa kitab dan juga Al-Qur’an yang ditulis tangan.

Kiai Ageng Imam Puro II merupakan turunan dari Kiai Ageng Muhammad Besari, yang menjadikan penyebaran agama Islam di daerah Ponorogo. Kiai Imam Puro II merupakan cicit dari Ki Ageng Muhammad Besari, pendiri masjid Tegalsari kecamatan Jetis. Bapaknya Kiai Imam Puro yang menikah dengan cucu Ki Ageng Muhammad Besari dan mendirikan sebuah masjid di daerah danyang, penyebaran agama Islam di daerah tersebut diteruskan ole Kiai Ageng Imam Puro II dan mendirikan pondok pesantren hingga berkembang pesat.

“Mbah Imam Puro masih keturunan dari Kiai Ageng Muhammad Besari yang menyebarkan agama Islam di daerah sini (danyang). Selain masjid, beliau juga mendirikan pondok pesantren santrinya kebanyakan dari luar daerah sini, ada juga yang dari Banten.” Kata KH. Muhammad Maksum Imam Masjid Imam Puro. (20/06/2021)

Selain peninggalan Masjid Kiai Imam Puro juga meninggalkan sebuah kitab yang ditulis tangan sebuah kitab Manuskrip Kiai Imam Puro dan merupakan karya monumental peninggalan kiai Imam Puro.

“Kitab ini berisi tentang berbagai pembahasan mengenai agama Islam baik dalam al-Qur’an maupun Hadits diantaranya tentang syair-syair Jawa, sejarah, hadis Nabi saw yang berkaitan tentang umur yang panjang dan manfaat serta pengobatan penyakit batu karang.” Tutur Heru Budi Suseno yang pernah menafsirkan kitab tersebut.

Selain kitab tersebut masih ada kitab lain yang baru disampaikan oleh mbah Mahsun dan akan dikaji lebih lanjut oleh team IAIN Ponorogo. Ada beberapa kitab peninggalan Kiai Imam Puro juga ada Al-Qur’an yang ditulis tangan namum hanya tersisa sampai dengan Juz 11. Menurut mbah Mahsun semua peninggalan tersebut ditemukan di Masjid Imam Puro. (Humas IAIN Ponorogo)

Berita Lainnya