Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Ponorogo sukses menggelar acara Public Lecture dengan tema “Sustainable Development Goals Utilization of ZISWAF during the Covid-19 Pandemic”
pada Selasa, 5 Oktober 2021. Acara digelar secara online melalui zoom dan youtube yang diikuti oleh 1000 peserta. Narasumber dalam acara public lecture ini yaitu Dato’ Prof. Dr. Noor Inayah Yaakub dan Prof. amelia Fauzia, M.A., Ph. D.
Public Lecture hari ini dimoderatori oleh Muchtim Humaidi, M.IRKH., Lecturer at Faculty of Islamic and Economics and Business IAIN Ponorogo. Acara dibuka dengan opening speech dari Rektor IAIN Ponorogo Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag.. Dalam sambutannya, ibu rector menjelaskan bahwa perlu sebuah kontribusi dari seluruh instansi salah satunya yaitu Lembaga zakat dalam menangani pandemic Covid-19 ini.
“Perlu kontribusi seluruh institusi dalam menangani wabah COVID-19 untuk
mengatasi masalah ekonomi yang cukup parah ini. Lembaga yang menjadi instrumen penting
penanganan dampak COVID-19 salah satunya adalah zakat”, jelas Dr. Hj Evi Muafiah, M.Ag.
Acara dilanjutkan dengan pembahasan inti yang disampaikan oleh pemateri pertama yaitu Dato’ Profesor Dr. Noor Inayah Yaakub selaku President & Vice-Chancellor of Infrastructure University Kuala Lumpur (IUKL) Malaysia. Dalam materinya beliau menjelaskan mengenai bagaimana kemampuan ziswaf dalam mengambil peran penting untuk masalah ekonomi dan pembangunan. Dato’ Profesor Dr. Noor Inayah Yaakub juga berharap Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Ponorogo dapat mengambil peran dalam pemerkasaan Ziswaf sebagai upaya penanggulangan kemiskinan.
Selanjutnya, pembahasan kedua disampaikan oleh Prof. amelia Fauzia, M.A., Ph. D Sustainable Development Goals Utilization of ZISWAF during the Covid-19 Pandemic”. Beliau menyampaikan mengenai 17 tujuan SDGs yang belum sepenuhnya terealisasi oleh Lembaga amil zakat. Lembaga amil zakat lebih menitikberatkan pada program charity dan belum ke tahap pemberdayaan ekonomi umat.
Melalui acara public lecture ini, Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag. berharap bahwa zakat tidak hanya menjadi penolong sesaat, tetapi dapat bersifat pemberdayaan yang berkelanjutan. Sehingga diperlukan strategi jangka panjang yang berkelanjutan untuk mencegah dampak buruk dari pandemi Covid-19.
