Menjelang pelaksanaan H-1 acara AICIS ke-20, para intelektual muslim dan pimpinan PTKIN se-Indonesia, salah satunya Rektor IAIN Ponorogo, menghadiri acara Welcome Dinner, Minggu, 24 Oktober 2021 di The Sunan Hotel Surakarta.
Demi mengembangkan eksistensi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), seluruh PTKIN diharapkan mampu untuk melakukan transformasi institusi, digital dan internasionalisasi secara massif. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur PTKIN Kemenag Prof. Amin Suyitno dalam sambutannya di acara Welcome Dinner.
“Kalau belum bertransformasi kelembagaan/institusi, sudah harus berani bertransformasi digital. Kalau belum, maka sudah berani transformasi internasionalisasi,” kata Prof. Amin Suyitno selaku Direktur PTKIN Kemenag.
Beliau juga menjelaskan mengenai bukti nyata transformasi institusi, yaitu perubahan bentuk kelembagaan dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi Institusi Agama Islam Negeri (IAIN), kemudian dari IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
“Tapi pekerjaan rumahnya, betulkah kita sudah bertransformasi yang sesungguhnya? Yang paling tau andalah, yang punya Lembaga masing-masing. Tentulah kita sudah bertransformasi, marilah kita introspeksi, jangan-jangan kita baru berubah nama, berubah merek,” jelas Prof. Amin Suyitno.
Namun, apabila belum bertransformasi kebentuk kelembagaan, PTKIN harus berani melakukan transformasi digital. Seperti acara AICIS yang akan dilaksanakan besok (25/10/2021).
“AICIS yang selalu kita suarakan dan besok dibuka oleh Bapak Wapres KH Ma’ruf Amin, itu bukti nyata bahwa kita PTKIN sudah masuk ke dunia digital. Dengan cukup menyentuh aplikasi playstore, semua kita bisa menggunakan, bisa mengakses, bisa terlibat aktif menjadi narasumber, peserta,” ungkapnya
Dengan begitu, Direktur PTKIN meminta kepada seluruh PTKIN agar mulai melakukan adaptasi dengan perkembangan teknologi informasi dan digital, dalam meningkatkan kualitas pelayanan akademik di masing-masing PTKIN. (Humas IAIN Ponorogo)
