PERINGATI TAHUN BARU 1444 HIJRIAH MAHASISWA KKN KOLABORASI NUSANTARA MODERASI BERAGAMA BERIKAN PESAN MODERAT DITENGAH UMAT

Ditengah Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara Moderasi Beragama tahun 2022 di tanah Papua. Salah satu mahasiswa Hukum Keluarga Islam perwakilan IAIN Ponorogo atas nama Jazuli Anwar turut berkontribusi dalam memberikan wawasan moderasi beragama di tengah kaum minoritas muslim kampung Dosay Distrik Sentani Barat Kabupaten Jayapura Prov Papua. Mahasiswa kelompok KKN KNMB kampung Dosay Distrik Sentani Barat menggelar peringatan Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah yang dikemas dalam kegiatan Ceremonial pembukaan dan penutupan berupa pawai obor mengelilingi lingkungan kampung Dosay. Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan Ikatan Remaja Masjid Darussalam Dosay (irmadas) dengan arahan dan bimbingan Pengurus Takmir masjid Darussalam Dosay.

Acara yang di gelar kelompok KKN KNMB kampung Dosay Distrik Sentani Barat Kabupaten Jayapura ini mengusung tema “tahun baru membawa semangat baru dalam beribadah, berbangsa dan bernegara”. Kegiatan digelar cukup sederhana namun membawa pesan toleransi yang tinggi. Hal ini sangat nampak dengan hadirnya Masyarakat non muslim untuk merapat dan turut memeriahkan kegiatan tersebut.

Kegiatan diawali dengan pembukaan acara yaitu penampilan beberapa santri hafalan dan pembacaan tilawah. Santri yang ditampilkan tersebut juga merupakan hasil bimbingan mahasiswa KKN Nusantara Moderasi Beragama kampung Dosay.

Selanjutnya “Mas Aan”, sapaan akrab mahasiswa perwakilan IAIN Ponorogo dengan nama asli Jazuli Anwar itu memberikan Tausiyah ringan bernuansa Muhasabah diri di Tahun Baru Hijriah sebagai bentuk implementasi nilai nilai religius dalam kehidupan masyarakat Kampung dosay. Selain itu Mas Aan juga berpesan Tentang pentingnya toleransi dan Moderasi, Mas Aan juga menekankan pentingnya pemahaman toleransi beragama guna mencapai wasatiyah yang benar benar diharapkan. Wasatiyah berarti tengah tengah, pemahaman yang tengah tengah atau bahasa kerennya moderasi inilah yang menjadikan kita teguh dari ombak keras radikalisme yang kian membumi.

Diakhir tausiyah yang diberikan Aan kembali menekankan bahwa tanpa Adanya Toleransi maka Moderasi tidak akan pernah bisa dicapai, dia juga menggambarkan bahwa sikap moderasi ibarat sebuah timbangan yang tonggak tengahnya merupakan Rasa toleransi yang berguna untuk menyeimbangkan bandul kanan dan kirinya.

Kegiatan malam tahun baru ini diakhiri dengan pawai obor keliling mengitari lingkungan Kampung Dosay dan berakhir dengan pengundian door prize bagi seluruh peserta pawai obor.

Yang menjadi sorotan penting dari kegiatan ini adalah, rasa toleransi, rasa saling memiliki serta rasa kekeluargaan sangat menonjol ditujukan dengan adanya masyarakat non muslim yang turut serta berkeliling mengikuti pawai obor yang dimeriahkan dengan lantunan sholawat nabi tersebut. Tak hanya di situ antusiasme, toleransi dan Moderasi kian kental ditunjukkan mulai awal hingga akhir acara dilangsungkan.

Berita Lainnya