DWP IAIN Ponorogo hadiri Lahirnya Perempuan Tangguh dalam Dunia Akademik Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., Guru Besar Bidang Imu Pendidikan Islam di IAIN Ponorogo

Ponorogo, 11 Mei 2024 – Suasana kegembiraan memenuhi IAIN Ponorogo saat Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., diangkat sebagai Guru Besar dalam Ilmu Pendidikan Islam. Dalam momen bersejarah ini, Dharma Wanita Persatuan IAIN Ponorogo hadir dengan penuh sukacita, memberikan ucapan selamat serta dukungan yang tulus untuk kemajuan akademis dan pengakuan atas prestasi gemilang Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag.

Acara pengukuhan ini dihadiri oleh rektor dan para pimpinan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., mengulas tentang Konsep Kepemimpinan Inklusif dan Kolaboratif yang bertujuan untuk membentuk Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG). Salah satu aspek dari model kepemimpinan inklusif adalah pengembangan keterampilan komunikasi yang inklusif, fasilitasi diskusi sebelum pengambilan keputusan, serta menciptakan lingkungan organisasi yang mendukung keragaman budaya. Di sisi lain, model kepemimpinan kolaboratif melibatkan pembangunan serta aktif dalam jejaring nasional aliansi PTRG untuk menyusun kebijakan nasional, serta mempertimbangkan struktur hierarki organisasi yang mengedepankan kesetaraan gender.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M. Ag., Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, menekankan pentingnya kesadaran bahwa gelar profesor tidak hanya merupakan pencapaian akademis, tetapi juga refleksi dari integritas dan kualitas moral seseorang.

Prof. Zainul Hamdi juga mengingatkan bahwa menjadi orang yang berilmu berarti memiliki tanggung jawab untuk mengamalkan ilmu dengan baik. Maka, setiap ucapan orang yang bergelar profesor haruslah dipertimbangkan dengan hati-hati, karena masyarakat menganggapnya sebagai sebuah gagasan baru yang berarti. Orang yang berilmu adalah orang yang menjadi saksi terhadap kebenaran perilakunya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berhati-hati. Seseorang yang memiliki gelar profesor seharusnya akan pertimbangan ucapan mereka dengan sungguh-sungguh sebelum mengungkapkannya. Ilmu selalu berkaitan dengan amal, oleh karena itu orang yang berilmu akan mengamalkan ilmunya dengan bijaksana.

“orang yang memiliki gelar proffesor dan di akui sebagai orang yang berilmu, itu semestinya kita akan menunda perkataan kita, sebelum kita memikirkannya sungguh sungguh. Kita akan menunda perilaku kita sebelum kita sungguh sungguh menimbang baik buruknya. Karena ilmu itu, selalu berkaitan dengan amal. oleh karena itu orang yang berilmu itu akan mengamalkan ilmunya.” ucapnya

Selanjutnya dalam pidatonya, Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M., juga mengungkapkan kebanggaannya serta kesaksiannya atas keteguhan Prof. Evi dalam meniti perjuangan yang mulia. “Saya bangga dan menjadi saksi sejarah kegigihan Bu Evi dalam memperjuangkan sebuah kemuliaan” ucapnya dengan bangga.

IAIN Ponorogo dipandang semakin luar biasa dengan peningkatan jumlah profesor yang luar biasa, menunjukkan tuntutan zaman akan upaya berkelanjutan dalam menghadapi dinamika kehidupan dari berbagai aspek, termasuk politik, ekonomi, sosial, budaya, dan peradaban. Bupati juga menyampaikan keyakinannya bahwa keberadaan Profesor Evi sebagai guru besar di bidang ilmu pendidikan Islam akan memberikan kontribusi positif terhadap kualitas keilmuan generasi penerus, yang akan semakin mengangkat prestasi IAIN. Dengan semakin banyaknya profesor dan guru besar, IAIN Ponorogo akan segera  menuju pencapaian sebagai UIN yang gemilang.

Selanjutnya Ny. Hesti Kumarawati Miftahul Huda, Ketua Dharma Wanita Persatuan IAIN Ponorogo, menegaskan peran penting perempuan bukan hanya sebagai pendamping, melainkan juga sebagai pemimpin dan teladan. Kehadiran DWP dalam acara ini merupakan penghargaan atas pencapaian Prof. Evi Muafiah sebagai perempuan tangguh dalam dunia akademik. Kehadiran Prof. Evi berkontribusi tidak hanya di IAIN Ponorogo, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perempuan lain dalam mendukung pendidikan Islam di Indonesia. (ES)

Berita Lainnya