Guna meningkatkan daya saing perguruan tinggi di kancah global, IAIN Ponorogo membuka program mahasiswa non degree. Dibuka melalui mekanisme pendaftaran dan seleksi berkas, tersaring 70 mahasiswa dari 17 negara di dunia yang mengikuti program ini. Dengan mengusung tema “ Culture, Religion, and Education : Synergizing Religious Moderation and Local Culture for Global Harmoni”, IAIN Ponorogo berupaya untuk menginsersi nilai perdamaian melalui pendekatan budaya dan moderasi beragama.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama pelaksanaan program non degree adalah;
- seminar dengan tema “Dialogues Across Faiths: Embracing Moderation for Global Harmony” dengan mendatangkan pemateri yang ahli dibidangnya yaitu Dr. Iswahyudi M.Ag dosen sekaligus wakil dekan III bidang Kerjasama dan Kemahasiswaan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr. Abid Rohmanu MHI dosen sekaligus wakil dekan 1 bidang akademik dan kelembagaan Fakultas Syariah, Dr. Harisul Wathoni, S.Ag.,M.Pd dosen sekaligus ketua jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, serta Estu Unggul Drajat M.Ec.Dev. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
- Cross culture study: studi lintas budaya ini dilakukan dengan menyaksikan secara langsung kebudayaan khas ponorogo seperti pertunjukan reog, seni bela diri dan juga pertunjukan wayang kulit. Melalui program ini, diharapkan mampu memberikan gambaran tentang kompleksitas keberagaman manusia, meningkatkan toleransi, dan juga memberikan penghormatan terhadap keragaman budaya.
- Regional culinary studies: dilakukan dengan mencoba berbagai jenis makanan daerah ponorogo seperti sate ayam, dawet jabung, dan soto. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan makanan khas ponorogo dan juga kekhasan dari masing masing jenis makanan yang memiliki nilai ciri khas local seperti aroma, rempah-rempah, bahan yang digunakan bahkan cara memasaknya.
Program mahasiswa non degree yang diselenggarakan oleh International Office IAIN Ponorogo ini bertujuan untuk menawarkan produk unggulan IAIN Ponorogo guna menuju world class university. Perkembangan jumlah mahasiswa asing yang menempuh studi baik degree maupun non degree di perguruan tinggi merupakan salah satu aspek yang digunakan untuk mengukur kesiapan dan kemampuan perguruan tinggi dalam menyelenggarakan program internasionalisasi menuju persaingan global.
Program mahasiswa asing non degree IAIN Ponorogo ini merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen dan kesiapan kampus menuju perguruan tinggi bertaraf internasional. Sebagaimana tercantum dalam sasaran kegiatan dengan indicator peningkatan mahasiswa asing di IAIN Ponorogo. (Lutfiana DW)