Bertempat di Hotel Maesa Ponorogo, Ma’had Al-Jami’ah melaunching metode cepat membaca Al-Qur’an “Metode Ma’hadiy”. Launching tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan institut, Kepala Biro, Dekan dan Wakil Dekan masing-masing Fakultas di lingkungan IAIN Ponorogo, Guru Besar, perwakilan pesantren di sekitar IAIN Ponorogo dan pengajar al-Qur’an serta pengelola Ma’had Al-Jami’ah. Dalam sambutannya, Dr. Saifullah, M.Ag selaku Mudir Ma’had Al-Jami’ah IAIN Ponorogo menyampaikan perjalanan panjang proses lahirnya Metode Ma’hadiy ini. Setelah lebih dari 10 tahun malang melintang dengan berbagai metode pembelajaran Al-Qur’an yang ada seperti metode Ummi, Metode Utsmani, dan Iqro’ maka muncullah dorongan dari civitas akademika Ma’had Al-Jami’ah IAIN Ponorogo untuk bisa melahirkan metode sendiri yang benar-benar khas dan sesuai dengan karakteristik kompetensi bacaan Al-Qur’an Mahasiswa yang sangat heterogen.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor III Prof. Dr. Miftahul Huda, M.Ag yang mewakili Rektor yang berhalangan hadir karena sedang melakukan Bench Marking di China mengungkapkan kegembiraannya serta apresiasi atas dilaunchingnya Metode Ma’hadiy tersebut. Terlebih lagi metode ini adalah metode yang origin dan benar-benar lahir dari rahim akademisi IAIN Ponorogo. Metode ini lanjutnya, menjadi sumbangsih penting dalam memperkaya khazanah metode belajar membaca al-Qur’an yang telah ada dan menjadi bukti keseriusan civitas akademika IAIN Ponorogo dan Ma’had Al-Jami’ah IAIN Ponorogo khususnya terhadap Al-Qur’an sebagai core keilmuan inti PTKIN.
Metode Ma’hadiy hadir sebagai upaya untuk mempermudah mahasiswa dalam mempelajari cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar. Lahirnya metode Ma’hadiy berangkat dari kegelisahan pengajar Al-Qur’an di Ma’had Al-Jami’ah IAIN Ponorogo mengenai problematika pembelajaran Al-Qur’an mahasiswa yang memiliki kemampuan Al-Qur’an yang sangat beragam. Keberagaman kemampuan membaca Al-Qur’an tersebut setidak-tidaknya dapat dikategorisasikan menjadi tiga ketegori. Mahasiswa dengan kemampuan membaca Al-Qur’an yang sangat baik, sedang dan kurang.
Dalam 10 tahun terakhir row input mahasiswa di PTKIN termasuk IAIN Ponorogo sangat heterogen. Tidak hanya berasal dari pondok pesantren atau Madrasah Aliyah, tetapi juga SMA dan bahkan dari SMK. Hal ini tidak dipungkiri adalah dampak dari dibukanya jurusan-jurusan keilmuan umum di PTKI serta transformasi PTKI dari STAIN menjadi IAIN dan Universitas yang menuntut adanya integrasi keilmuan umum dan ilmu-ilmu agama Islam. Namun meski begitu, Al-Qur’an sebagai core inti keilmuan di PTKIN menjadi penting untuk dikembangkan dan disesuaikan dengan heterogenitas input mahasiswa yang ada termasuk di dalamnya adalah kemampuan membaca Al-Qur’an sebagai kemampuan dasar bagi mahasiswa PTKI termasuk di IAIN Ponorogo.
Metode Ma’hadiy ini secara umum menggabungkan dua pendekatan utama yakni pendekatan tradisional yang telah diwariskan oleh ulama-ulama terdahulu dan pendekatan penyusunan materi dengan model tematik yang sistematis dan dirancang untuk kebutuhan pembelajaran Al-Qur’an bagi Mahasiswa di perguruan tinggi. Harapannya metode ini tidak hanya menjadi sarana untuk mempelajari cara membaca Al-Qur’an dengan efektif dan efisien tetapi juga disertai dengan penguasaan tajwid yang tepat, baik dan benar.
Metode Ma’hadiy terdiri dari tiga jilid buku utama. Jilid pertama berisi pengenalan huruf hijaiyah yang disertai dengan cara membaca, makhorijul huruf, shifatul huruf serta pengenalan harakat. Pada jilid pertama ini disertai di dalamnya contoh potongan kalimat pendek yang dijadikan sebagai Latihan dalam pengenalan huruf. Jilid kedua berisi potongan bacaan al-Quran yang mudah dan popular yang disusun secara tematis berdasarkan pada teori Tajwid dasar. Adapun jilid tiga adalah tematik tentang ghoroibul kalimah yang juga disertai dengan contoh-contoh potongan ayat Al-Qur’an. Semoga lahirnya Metode Ma’hadiy menjadi salah satu solusi pembelajaran membaca Al-Qur’an bagi mahasiswa IAIN Ponorogo secara khusus dan lebih luas lagi bagi mahasiswa PTKIN secara umum.