IAIN Ponorogo Terus Mengembangkan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Berkesempatan Belajar RPL pada UNS.

IAIN Ponorogo berkesempatan untuk terus mengembangkan Rekognisi Pembelajaran Lampau (LPM). Kali ini TIM IAIN Ponorogo yang terdiri dari LPM, Akademik, dan TIPD berkesempatan untuk belajar Rekognisi Pembelajaran Lampau (LPM) pada Universitas Sebelas Maret (11/12/2024). Tim IAIN Ponorogo dikomandoi langsung oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof. Dr. Mukhibat, M.Ag.

Perlu diketahui bersama, Rekognisi Pembelajaran Lampa (RPL) adalah pengakuan atas Capaian Pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal atau nonformal atau informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.

TIM IAIN Ponorogo kali ini berkunjung ke Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diterima langsung oleh Prof. Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si. Ketua LPPMP Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta dengan jajarannya. UNS sebagai kampus ternama sudah mempunyai pengalaman dalam pengaplikasian Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Perguruan Tinggi.

Pada kesempatan ini, Prof Sarwanto memberikan pemaparan mengenai Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pada Perguruan Tinggi. Lebih lanjut Prof Sarwanto menjelaskan mengenai Kebijakan Umum terkait Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pada Perguruan Tinggi. Kemudian Prof Sarwanto melanjutkan penjelasan tentang strategi dan persiapan implementasi Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

Seperti disebutkan di atas, Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah pengakuan atas Capaian Pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal atau nonformal atau informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu. Adapun tujuan RPL yaitu pertama adalah memberikan pengakuan atas capaian pembelajaran yang telah diperoleh, baik melalui pendidikan formal atau di luar pendidikan formal.

Tujuan selanjutnya dengan RPL ini adalah bisa memberikan pengakuan atas pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh melalui pendidikan nonformal, informal, pengalaman kerja, atau pendidikan formal sebelumnya. RPl juga dapat meningkatkan akses dan fleksibilitas untuk menempuh pendidikan tinggi.

Rekognisi Pembelajaran Lampau juga akan memberikan dan mendorong kesempatan pendidikan sepanjang hayat. Rekognisi Pembelajaran Lampau juga pada akhirnya akan memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi untuk melakukan pemenuhan kualifikasi akademik calon dosen. Dimana calon dosen tersebut memiliki kompetensi keahlian tertentu yang tidak dapat diperoleh dari program studi yang tersedia di perguruan tinggi, atau memiliki pengalaman praktis yang sangat dibutuhkan untuk melengkapi proses pembelajaran secara utuh. Hal tersebut untuk mendapatkan pengakuan kesetaraan pada jenjang kualifikasi KKNI tertentu.

IAIN Ponorogo terus mengembangkan diri dalam menyelenggarakan Rekognisi Pembelajaran Lampau ini. Wakil Rektor I IAIN Ponorogo Prof Mukhibat menjelaskan bahwa belajar ke UNS ini adalah sebagai ikhtiar untuk menyiapkan diri dalam menyelenggarakan RPL. Dengan diselenggarakan RPL, IAIN Ponorogo dapat meningkatkan keterhubungan antara pendidikan, dunia kerja, dan kebutuhan individu. Implementasi RPL menjadi lebih inklusif, efisien, dan relevan dalam mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global.

Berita Lainnya