Dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan HMJ BPI menyelenggarakan kegiatan Ngaji Pramonorogo dan Megengan pada tanggal 13 Februari 2025. Acara berlangsung di Aula Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, IAIN Ponorogo. Acara dihadiri oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag, selaku Rektor IAIN Ponorogo, Bapak Muhammad Nurdin, M.Ag selaku Ketua Jurusan BPI, Bapak Dr. Faiq Ainurrofiq , M.A selaku wakil dekan II, Bapak Aan H Nuryanto, S.H.I selaku Kasubbag Administrasi Umum dan Keuangan, dan Bapak Zainal Abdi selaku KABAG FUAD IAIN Ponorogo dan Pak Sutejo dosen FEBI.
Acara pertama di buka oleh Bapak Kajur Muhammad Nurdin M. Ag, beliau menyampaikan Ngaji Pramonorogo merupakan kajian rutin yang di selenggarakan satu bulan sekali di Jurusan BPI yang bekerjasama dengan HMJ BPI. Namun, karena bertepatan dengan hari Nisfu Sya’ban maka BPI menyelenggarakan Megenggan sembari menyambut Bulan Ramadhan. Tradisi Megengan ini telah berlangsung selama 4 tahun yang mana kali ini merupakan tahun ke 4. Beliau menyampaikan tradisi ini merupakan bentuk kegiatan keagamanan dengan harapan dapat meningkatkan spiritualitas warga IAIN Ponorogo. Beliau juga menyampaikan kegiatan Ngaji Pramonorogo dan Megengan ini kegiatan satu satunya di Indonesia yang hanya diselenggarakan oleh BPI.
Selanjutnya, sambutan oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag, selaku Rektor IAIN Ponorogo. Dalam sambutan beliau menyampaikan “Kita itu seperti Puzzle yang mana saling melengkapi bagian bagian yang mana tugasnya ya berbeda beda” baru kali ini beliau ikut acara mahasiswa bukan hanya sekedar sambutan tetapi ikut serta dalam rangkaian kegiatan. Beliau juga menyampaikan bagian kecil dari IAIN Ponorgo yaitu Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah orang banyak tau bahwa fakuktas ini yang paling kecil dan yang pasti anggarannya juga kecil, namun kegiatannya bagus. Hal itu membuktikan jumlah sedikit namun justru mempunyai kualitas yang bagus, maka jangan berkecil hati jika terlihat minoritas.
“”Masing masing punya peran seperti puzzle, tidak mungkin semua bisa seperti saya, seperti Pak Nurdin. Kita kalo diberikan hidup maka harus berkarya. Kesempatan untuk melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan. Apapun hal kecil yang dilakukan dan itu diniatkan ikhlas pasti hasilnya lebih besar dan pasti kembali ke diri kita pasti lebih bagus. Bahkan sekedar mengangkat kursi, jika tidak ada yang mengangkat kursi itu maka tidak mungkin bisa sempurna acara ini.” Ujar Ibu Rektor dalam menyampaikan sambutan poin berikutnya. Ibu Rektor juga menyampaikan progres menjadi UIN yang semua sudah selesai hanya saja kurang tanda tangan dari Menteri. Beliau juga menitipkan doa agar proses ini segera selesai.
Acara selanjutnya dilanjut dengan Mahalul Qiyam dengan diiringi lantunan Sholawat dari Hadroh El-Fuadi yang beranggotakan mahasiswa Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Momen ini menjadi sangat menyentuh karena kegiatan ini didukung penuh oleh birokrat kampus. Setelah Mahlul Qiyam memasuki waktu Magrib lalu dilanjutkan makan bersama. Suasana yang sangat menyenangkan karena dapat merasakan kebersamaan mahasiswa dan dosen dalam satu ruangan makan bersama. Setelah makan bersama dilanjut sholat Magrib berjamaah.
Selesai itu dilanjutkan dengan ngaji Pramonorogo yang diawali penyampaian oleh Pak Sutejo tentang literasi Akulturasi dan Budaya Megengan yang membahas tentang historis megengan. Beliau menyampaikan perbanyak sedekah tidak perlu menunggu kaya. Kenapa harus megengan karena untuk sedekah.
Acara ini ditutup dengan doa bersama serta dilanjutkan sholawat bersama. (Tim Media BPI FUAD IAIN Ponorogo|Penulis : Adelia Nugraheni)