Direktur Jenderal Pendidikan Islam Buka AICIS 2022 di Bali, Berpesan agar AICIS bisa Memberi Solusi Permasalahan umat

Bali. Setelah dibuka beberapa waktu lalu di Mataram Nusa Tenggara Timur. Kali inii Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) atau Konferensi Internasional Tahunan pada Kajian Keislaman yang ke 21 kembali digelar dan dilanjutkan di Bali. Acara dilaksanakan pada 1- 4 November 2022.

(Sumber Foto : Yt. DiktisTV)

Acara AICIS di Bali dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdani, S. TP, MT. Pada kesempatan kali ini, Prof Dani saapaan akrab beliau menyampaikan beberapa pesan dari Gus Menteri, Yaqut Cholil Qoumas di hadapan para peserta AICIS. Hadir dalam pembukaan AICIS ini adalah Gubernur Bali, Direktur Jenderal Bimas Islam, Direktur Jenderal Bimas Kristen, Dirjen Bimas katolik, Dirjen Bimas Hindu, Dirjen Bimas Buddha, Kepala Balai Litbang dan Diklat, Inspektur Jenderal, Rektor Universitas Hindu Negeri dan Rektor PTKIN se-Indonesia. Hadir langsung pada acara ini adalah Rektor IAIN Ponorogo, Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag, Direktur Pascasarjana, Wakil Direktur Pascasarjana, Kaprodi, dan Kasubbag Pascasarjana.

Menurut beliau, pada saat ini agama harus terus hadir untuk memberikan solusi permasalahan dunia. Diketahui bersama, saat ini dunia sedang penuh dengan ketidakpastian. Agama harus hadir, bukan malah menimbulkan sekat-sekat dimensi kemanusiaan.

 

“Agama dulu, datang untuk menghancurkan berhala, tetapi kini agama telah menjadi berhala. Orang memuja-muja agama tetapi tidak melakukan ajaran keagamaan, dia mengaku dirinya orang yang paling beriman, tetapi perilakunya jauh dari nilai-nilai keimanan.” ungkap beliau. Hal inilah yang menjadi dasar pada AICIS kali ini mengangkat tema Future Religion.

Future Reigion pada dasaranya adalah mengembalikan nilai-nilai agama pada nilai yang sesungguhnya. Dimana agama hadir untuk mempererat antar insan manusia. Agama hadir untuk memberikan keramahan, tidak mengejek dan menghina. Agama hadir untuk mencinta bukan untuk mencela.

Future Religion pada dasarnya adalah mengembalikan fungsi agama, yakni sebagai tuntunan rahmatan lil alamin, atau kasih kepada seluruh alam. Lanjut beliau.

Melalui forum AICIS ini, diharapkan akan memberikan itjihad yang bisa memberikan solusi permasalahan umat saat ini. Prof Dani mengatakan, pada forum ini adalah bertemunya orang-orang hebat. Maka diharapkan terjadi tukar pengetahuan untuk membahas dan memberikan solusi permsalahan umat yang saat ini terjadi. Tutup beliau.

 

Berita Lainnya