Pentingnya Literasi Digital, IAIN Ponorogo – Kominfo adakan Seminar dan Workshop bentuk Pandu Digital

IAIN Ponorogo – Institut Agama Islam Negeri Ponorogo bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatikai (Kominfo) Republik Indonesia mengadakan Seminar dan Workshop Rabu (23/8). Kegiatan yang bertajuk Pembentukan Pandu Digital Sektor Pendidikan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa IAIN Ponorogo. Selain itu kegiatan yang dilaksanakan di Graha Watoe Dhakon ini juga dilakukan kerjasama penandatanganan MoU antara IAIN Ponorogo dan Kominfo guna memaksimalkan kerjsama selanjutnya.

Perlu dipahami bersama, setidaknya Literasi digital ada tiga segmen, yaitu segmen pendidikan, segmen pemerintahan, dan segmen masyarakat umum. Dalam hal segmen Pendidikan inilah Kominfo berkolaborasi dengan Pandu Digital Indonesia dan pihak terkait lainnya melakukan kegiatan seminar dan workshop literasi digital di IAIN Ponorogo.

Rektor IAIN Ponorogo Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag. menyambut baik atas terselenggaranya acara. Dalam sambutannya beliau mengapresiasi penuh kegiatan yang sangat bermanfaat untuk para mahasiswa ini. “Seminar dan Workshop pada hari ini bisa memberikan dan menambah pengetahuan kita tentang literasi digital, kecakapan digital, serta kemajuan dan penggunaan digital,” sambut Rektor IAIN Ponorogo.

Beliau juga menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terkait dalam acara Seminar dan Workshop Pembentukan Pandu Digital Sektor Pendidikan IAIN Ponorogo.

“Terimakasih kepada seluruh mahasiswa yang hadir, dan terimakasih kepada Kominfo yang telah menjadikan kami untuk menjadi bagian dari pandu digital di sektor pendidikan, karena remaja atau mahasiswa saat ini merupakan ujung tombak pemerintah selanjutnya,” jelas Rektor IAIN Ponorogo.

Untuk mengejar ketertinggalan negara Indonesia pada sektor digital, saat ini Kominfo sedang gencar mengadakan gerakan nasional literasi digital. Hal ini diungkapkan oleh ketua literasi digital sektor pendidikan Bambang Tri Santoso, S. Sn.

“ Kami dari KOMINFO saat ini sedang galak-galaknya melakukan gerakan nasional literasi digital karena kita termasuk negara pada urutan terbelakang di bidang digital dan indeks digital Indonesia masih dalam tingkat sedang, artinya kita harus memberikan pemahaman tentang bagaimana penggunaan internet secara cerdas kreatif dan produktif,” jelas Bambang Tri Santoso, S. Sn.

Pembentukan pandu digital ini merupakan salah satu upaya dari literasi digital sebagai sarana meningkatkan pengetahuan agama yang humanis. Wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama Dr. Miftahul Huda, M. Ag. bersama dengan Ketua umum Relawan TIK Indonesia Fajar Eri Dianto, Pandu Digital Purwa Fetty Kurniawati, M.I.Kom., Content Creator Kang Pardi Rahmat Addy Prabowo, serta Pandu Digital Madya Riskiadi Purwanto hadir sebagai narasumber pada acara seminar dan workshop ini.

Pandu digital adalah sebuah fasilitator untuk mendampingi masyarakat pada lima sektor yaitu UMKM, pariwisata, pendidikan, petani nelayan dan desa.

Untuk menjadi bagian pandu digital Indonesia peserta seminar dan workshop pada hari ini harus login ke sistem  https://pandu.kominfo.go.id/ dan nantinya akan ada post test untuk mendapatkan serifikat pandu digital dan badge merah bagi peserta yang lulus. Ada tiga badge pandu digital, yaitu badge merah, badge biru dan badge hitam. Saat ini ada dua puluh dua ribu Pandu Digital yang tersebar di seluruh Indonesia yang basisnya dari kampus dan komunitas.

Rektor IAIN Ponorogo dan Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Kominfo RI berharap bahwa nantinya akan ada kerjasama lanjutan dari kedua belah pihak yang berkaitan dengan Kuliah Pengabdian Mahasiswa (KPM). (HumasIAINPo)

Berita Lainnya