SPI salah satu lini pengawasan Itjen, penguatan kapabilitas mutlak dilakukan

Dalam wawancara kami dengan ibu Melia Fauziah Pengendali Teknis Tim Itjen Kemenag RI, banyak hal yang dilakukan dalam penguatan kapabilitas Satuan Pengawasan Intern di IAIN Ponorogo. Meneruskan apa yang salama ini Itjen lakukan dalam menguatkan kapabilitas SPI, selama beberapa waktu ini tim yang terdiri dari Itjen – SPI IAIN Ponorogo telah berhasil merumuskan hal yang menjadi langkah strategis dalam penguatan kapabilitas SPI.

Ketika ditanya, Apa kepentingan strategis kapabilitas SPI dalam kebijakan pengawasan. Ibu Melia menjelaskan, “SPI sendiri adalah lini kedua penagwasan yang dilakukan oleh Kementerian Agama. Di mana seperti yang diketahui yang  pertama adalah pembuat kegiatan itu sendiri, kemudian SPI yang memantau, melakukan pengawasan, sampai pengendalian resiko. Sementara itu Itjen menjadi lini ketia”. Ungkap Melia. Oleh karena itu penguatan SPI menjadi penting, sehingga nantinya Itjen menjadi pengawas di lingkungan luar PTKN.

Kemudian mengenai bagaimana hasil pemetaan kapabilitas SPI PTKN pada Kemenag secara umum. Ibu Melia menyoroti sejauh mana proses yang telah dilakukan selama ini. “Jadi sejauh ini kita sudah pada tahap kedua, jadi kita sudah memetakan bagaimana kondisi SPI di PTKN khususnya di tujuh pilot project dalam pengauatn kapabilitas SPI ini. Sekarang kita sudah ke arah pendampingan, setelah kemarin kita mendapat data dari pemetaan itu, apa saja yang menjadi progres kita” Ungkap beliau.

Menurut ibu Melia, ada tiga hal menjadi fokus dalam pengembangan di pilot project ini yaitu kelembagaan, kemudian SDM, dan kualitas pengawasan. Menurut beliau sekarang sudah menyiapkan kelengkapan dari semua kebutuhan tersebut. Sehingga di dapat satu contoh yang nantinya bisa diterapkan pada perguruan-perguruan tinggi lain.

Lebih lanjut mengenai bagaimana strategi penguatan kapabilitas SPI PTKN, ibu Melia mengungkapkan bahwa ada langkah yang sudah dilakukan. “Pertama adalah melalui ketujuh pilot project PTKN tersebut, yang telah menerima pendampingan dari Itjen. Dari project tersebut kemudian akan didapat modal informasi, yang kemudian bisa ditularkan kepada enam puluh lima PTKN lain. Dalam langkah jangka panjang yaitu dengan penguatan regulasi”, tutup beliau.(SY)

Berita Lainnya