IAIN Ponorogo – Asesmen lapangan pemantaun evaluasi perigkat akreditasi Program studi Magister Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Institut Agama Islam Negeri Ponorogo oleh Tim Asesor BAN-PT yang berlangsung pada Jumat, (03/11/2023).
Adapun asesor yang hadir yakni Prof. Dr. Abdul Munip, M.Ag., dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarya, dan Dr. Akhyar Hanif, M.Ag., dari Universitas Islam Negeri Batusangkar. Pembukaan Asesmen kali ini dihadiri oleh Rektor IAIN Ponorogo Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag.,
Hadir dalam kegiatan kali ini Wakil Rektor, Kepala BIRO beserta Jajarannya, Direktur Pascasarjana beserta jajarannya, Ketua LPM beserta jajarannya, Ketua LPPM, Dosen, Tenaga Pendidik, Alumni serta perwakilan mahasiswa dan user.
Rektor IAIN Ponorogo dalam sambutannya menyampaikan bahwa asesmen lapangan kali ini merupakan hal sangat ditunggu sebagai syarat akreditasi bagaimana menjadi prodi unggul dan dapat melakukan proses pembelajaran sesuai dengan semestinya.
“Kegiatan ini memang salah satu upaya untuk melengkapi syarat akreditasi. Kegiatan hari ini memang sangat kami tunggu bagaimana prodi ini unggul dan kami bisa melakukan proses pembelajaran sesuai dengan semestinya.” Ujar Rektor IAIN Ponorogo.
Beliau juga berharap dengan adanya asesmen lapangan yang dilakukan kali ini program studi Bahasa Arab menjadi prodi yang sesuai dengan ketentuan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
“Saya berharap Prodi Pendidikan Bahasa Arab menjadi prodi yang sesuai dengan standart BAN -PT, dan saya ucapkan terimakasih kepada semua hadirin yang sudah hadir ikut mensukseskan kegiatan pada kali ini.” Tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama asesor Prof. Dr. Abdul Munip, M.Ag., menyampaikan bahwa asesor datang untuk melakukan verifikasi data yang telah dikirimkan kemarin.
“Kehadiran kami sebenarnya untuk melakukan verifikasi yang merupakan syarat penting, mudah-mudahan pelaksanaan asesmen lapangan kali ini bisa berjalan lancar.” Ucapnya.
Dr. Akhyar Hanif, M.Ag., dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan pentingnya memahami dan mengetahui bahasa Arab.
“Bahasa arab itu tidak otentik dengan islam, tapi islam tidak bisa dipisahkan dengan bahasa arab jadi penting untuk membesarkan bahasa arab.” Tutupnya. ARS
