Rektor IAIN Ponorogo hadiri FGD Forum Pimpinan, beri pemikiran solusi masalah PTKIN

Perkembangan Perguruan Tinggai Keagamaan Islam Negeri PTKIN semakin melaju. Baik dari segi akademis maupun hal yang non akademis. Kesemua itu berkaitan dengan bagaimana PTKIN mampu beradaptasi dalam tuntutan perkembangan ini.

Salah satu yang menjadi focus dari perkembangan PTKIN tersebut adalah mengenai Transformasi Digital. Kemajuan teknologi informasi menggiring PTKIN untuk mampu memberikan layanan terbaiknya kepada mahasiswa dan publik PTKIN.

Melalui Forum Pimpinan PTKN Se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan tersebut didiskusikan. Melalui Focus Group Discussion FGD, para pimpinan berkomitmen meningkatkan transformasi digital dalam rangka meningkatkan akses layanan yang cepat dan akuntabel.

FGD dengan tema Transformasi Digital pada Kelembagaan PTKIN untuk Peningkatan Akses Layanan yang Cepat dan Akuntabel dilakukan. Dilaksanakan di Hotel Santika Kuningan, 12-14 November 2023 dengan tuan rumah adalah IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Dihadiri oleh para pimpinan PTKIN Se-Jawa Tengah, Ponorogo, dan Cirebon yaitu para pimpinan IAIN Ponorogo, UIN RM Said Surakarta, UIN Salatiga, UIN Walisongo Semarang, UIN Abdurrahman Wahid Pekalongan, UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto, dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Hadir Rektor IAIN Ponorogo, Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag. beserta jajaran. Yaitu Wakil Rektor I Dr. Mukhibat, M.Ag. Wakil Rektor III, Prof. Dr. Miftahul Huda, M.Ag. Kepala Biro AUAK, Dr. H. Samsi, M.M. Dekan Fakultas Syariah, Dr. Hj. Khusniati Rofi’ah, M.S.I. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. H. Luthfi Hadi Aminuddin, M.Ag. Ketua LPM Dr. Mambaul Ngdhimah, M.Ag. juga ada tim perencanaan.

Dalam kesempatan ini dibahas mengenai masalah-masalah di PTKIN. Para peserta memberikan masukan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Rektor IAIN Ponorogo memberi sebuah wacana mengenai bagaimana tata kelola yang baik mutlak diperlukan guna menuju Good University Governance. Lebih lanjut Ibu Rektor memberikan pandangan bahwa tata Kelola yang baik di lingkup PTKIN dimulai dengan peningkatan kapabilitas pengawasan, dalam hal ini Satuan Pengawasan Intern (SPI). Penguatan tersebut akan memberikan sebuah system bagaimana PTKIN diawasai dengan baik dan nantinya menghasilkan tata kelola yang baik. Tata kelola yang baik di lingkungan PTKIN akan juga akan sejalan dengan meningkatknya tata kelola di Kementerian Agama. (SY)

 

Berita Lainnya