Kakanwil Kemenag Jawa Timur: Pilih Kuliah di PTKIN, Start To Be Smart

IAIN Ponorogo – Bertempat di ruang theater lantai 4 Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam kampus II IAIN Ponorogo. Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Dr. H. Muchamad Sidik Sisdiyanto, M.Pd., lakukan pembinaan kepada kasi Penma dan Kepala Madrasah Aliyah se-Karesidenan Madiun.

Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri Agama pada launching Penerimaan Mahasiswa Baru SPAN-UM PTKIN. Untuk lebih melibatkan sekolah-sekolah yang ada dibawah naungan Kementerian Agama, sehingga siswa-siswi di madrasah dapat meneruskan kuliah ke Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri khususnya ke IAIN Ponorogo.

Hadir secara virtual Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Dr. H. Husnul Maram, M.H.I, menyampaikan dukungannya dan siap untuk ikut mensukseskan penerimaan mahasiswa baru jalur SPAN-UM PTKIN Tahun 2024.

“Saya mengajak kepada seluruh putra putri terbaik seluruh madrasah, sekolah dan pondok pesantren untuk kuliah di PTKIN melalui SPAN-UM PTKIN Tahun 2024. Mari kuliah di PTKIN, SPAN-UM PTKIN, START TO BE SMART!.” Ajaknya.

Rektor IAIN Ponorogo Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag., dalam sambutannya mengenalkan beberapa pejabat yang ada dilingkungan IAIN Ponorogo yang kebetulan merupakan alumni dari IAIN Ponorogo. Sehingga tidak perlu ragu untuk memilih meneruskan kuliah ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri apa lagi ke IAIN Ponorogo.

“Alumni IAIN Ponorogo itu bermacam-macam dan hebat-hebat disini saja ada yang jadi professor, ada yang jadi dekan, juga ada yang jadi ketua MUI, saya yakin Kasi Penma dan Kepala Madrasah yang ada di sini ada yang merupakan alumni IAIN Ponorogo.” Ujarnya.

“Untuk itu kalau memang ada yang bagus, berkualitas, dan jaraknya dekat kenapa harus milih yang jauh.” Tambahnya.

Lebih lanjut Dr. H. Muchamad Sidik Sisdiyanto, M.Pd., saat melakukan pembinaan menyampaikan mengenai empat hal bagaimana kita bisa membangun madrasah atau ketrampilan yang harus dimiliki seorang kepala madrasah.

“Pertama bagaimana bapak ibu sekalian membangun team work yang bagus, maksimalkan semua potensi yang ada. Kedua networking yakni membangun jejaring, bagaimana kita bisa memanfaatkan para pemangku kepentingan di sekitar kita.” Tuturnya.

“Ketiga kolaborasi bagaimana kita mampu melaksanakan potensi dari team work dan networking yang ada menjadi sesuatu yang luar biasa. Keempat inovasi kita harus punya mimpi yang terukur untuk mengukur sumber daya yang ada, infrastruktur yang dimiliki, kemudian mempertimbangkan seberapa banyak pemangku kebijakan yang bisa kita ajak bersinergi.” Tambahnya. ARS

Berita Lainnya