Rektor IAIN Ponorogo hadiri Pengukuhan Guru Besar UIN Jambi. Dirjen Pendis Bicara Mengenai Terminologi Seorang Pemimpin.

Rektor IAIN Ponorogo, Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag. hadiri pengukuhan Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi. (Kamis, 22 Februari 2024). Selain acara pengukuhan Guru Besar, juga diadakan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam Bereputasi Internasional yang dihadiri oleh Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia.

Adapun UIN Jambi mengukuhkan enam Guru Besar kemarin, yaitu Prof. Dr. As’ad.,M.Pd, Prof. Dr. KH. Marwazi.,M.Ag, Prof. Dr. Samsu, S.Ag.,M.Pd.I, Prof. Dr. H. Kasful Anwar.,M.Pd, Prof. Dr. Rusmini.,M.Pd.I dan Prof. Dr. Badarussyamsi.,MA.

Dalam acara pengukuhan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani yang dalam hal ini mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar penyematan gelar Profesor lebih memiliki makna dan fungsi pengabdian, daripada sekedar legitimasi dalam hal-hal formal. (Sumber: uinjambi.ac.id).

Selanjutnya, Prof Dhani juga menyampaikan terminology keagamaan mengenai seorang pemimpin. Beliau menyebutkan dari kesemua enam Profesor yang dikukuhkan tersebut memberikan pembelajaran mengenai seorang pemimpin yang tersirat dalam pidato pengukuhannya.

Beliau menilai bahwa pemimpin tersebut haruslah cepat, tepat, dan juga tegas. Cepat dalam hal ini pertama bisa dilihat dari Fatonah, yaitu cerdas. “Seseorang yang cerdas tidaklah merasa dia paling cerdas, tetapi cerdas dalam merasa” ujar beliau. Selanjutnya yaitu pemimpin harus amanah. Dalam hal ini beliau menyatakan bahwa amanah adalah bisa menempatkan hak dan kewajiban secara proporsional.

Prof Dhani selanjutnya menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai sifat sidiq, dalam hal ini mampu bicara dengan benar dan berbicara apa adanya. Beliau melihat bahwa seorang pemimpin harus mempunyai sifat tabligh. Dalam hal ini selain sebagai komunikator yang baik, pemimpin bukan sekedar menyampaikan kejujuran dan kebenaran namun sejatinya juga mampu memilih diksi-diksi kata yang mudah dipahami oleh khalayaknya.

Prof Dhani selanjutnya menjelaskan kepada para hadirin untuk menjadi pemimpin yang mampu menjadi pencerah bagi seluruh umat. “Pemimpin harus bisa menjadi sebuah mercusuar yang mampu meneranngi kegelapan” ujar beliau.

Berita Lainnya