Keutamaan Bulan Rajab yang Di Muliakan dan Penjelasan Tentang Orang yang Meninggalkan Shalat

Rutinan Kegiatan Ramadhan, kultum dan buka bersama yang dilaksanakan oleh UKM UKI ULIN NUHA berlanjut dihari berikutnya. Kamis 21 Maret 2024 bertempat di Masjid Ulin Nuha kampus 1 dan Masjid Darussalikin kampus 2 IAIN Ponorogo.

Kultum hari ini disampaikan oleh saudara Alfarizi mahasiswa  dari Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dengan tema kultum hari ini adalah “Keutamaan Bulan Rajab yang Di Muliakan”. Dalam kultum, Faris menyampaikan Bulan Rajab bulan ke-7 dalam tahun hijriah, bulan rajab merupakan salah satu bulan diantara dua belas bulan yang dimuliakan dengan dimulai dari Muharram dan diakhiri dengan Dzulhijjah. Bulan Rajab merupakan bulan persiapan mental spiritual  seorang hamba untuk mengabdi sepenuhnya secara spiritual kepada Allah untuk bulan Ramadhan nantinya. Bulan Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman, sedangakan bulan Ramadhan adalah bulan memetik atau memanen.

Dalam kultum yang disampaikan pemateri dijelaskan bahwa keutamaan bulan rajab telah dijelaskan dalam Al- Qur’an Surat At- Taubah Ayat 36, yang Artinya:”Sesungguhnya jumlah bulan disisi Allah ialah dua belas bulan, (Sebagaimana) ketetapan Allah (diLauh Mahfudz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya adalah empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa. (QS. At- Taubah:36).

Bulan Rajab memiliki banyak keutamaan yang perlu diketahui oleh umat muslim, untuk menjadi cambuk dan atau motivasi diri meningkatkan amalan- amalan baik. keutamaan Bulan Rajab, diantaranya;

  • Bulan Rajab Termasuk dalam Bulan Mulia, dijelaskan dalam QS. Al- Taubah Ayat 36.
  • Pembuka Bulan- bulan kebaikan, 6 bulan istimewa dalam Islam:
  • Rajab bulan ke-7
  • Sya’ban bulan ke-8
  • Ramdhan bulan ke-9
  • Syawal bulan ke-10
  • Dzulqa’dah bulan ke-11
  • Dhulhijjah bulan ke-12
  • Anugrah Terampuni Dosa- dosa.
  • Pahala dilipatgandakan
  • Tempat Berlatih untuk Ramadhan
  • Bermakna Bulan yang Agung
  • Mustajab untuk Berdo’a dan Penuh Berkah
  • Bulan Rajab Bulan Sedekah
  • Waktu Terjadinya Isra’ Mi’raj
  • Musuh dan Setan Dikutuk
  • Derasnya Tetes Kebaikan

Dan disampaikan pula amalan- amalan yang bisa dikerjakan dibulan Rajab, diantaranya;

  • Membaca Do’a Masuk Bulan Rajab, Do’a bulan Rajab Allaahumma baariklanaa fii rajabawa Sya’baana, wa ballighnaa ramadhaana. Artinya:”Ya Allah, berkahi kami dibulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami di bulan Ramadhan.
  • Sholat Malam 1 Rajab
  • Memperbanyak Beristighfar
  • Puasa di Bulan Rajab
  • Merayakan Isra’ Mi’raj
  • Bersedekah
  • Puasa Ayyamul Bidh. dsb.

Di masjid Darussalikhin tepatnya di kampus 2 IAIN Ponorogo juga terdapat kultum dan berbuka bersama yang pada hari ini disampaikan oleh salah satu pengurus UKI yang bernama Nashrul dari Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Ponorogo  Tema kultum pada hari ini di kampus 2 yakni “Penjelasan Tentang Orang yang Meninggalkan Shalat.”

Nashrul menyampaikan, Shalat menurut para tasawuf merupakan bentuk pengenalan diri seorang hamba pada sang kholiq (pencipta) serta upaya menghadapkan hati kepada Allah Swt sehingga timbullah rasa tunduk dan takut serta tumbuh rasa cinta akan kebesaran dan kemuliaan Allah Swt. perintah kewajiban mengerjakan shalat  telah dijelaskan dalam firman Allah Swt , Surat An-Nisa ayat 103 yang Artinya; “Apabila kamu telah menyelesaikan shalat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebutnya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang- orang mukmin. (QS. An-Nisa’:103) dan dijelakan dalam firman Allah, Surat Al- Baqarah ayat 43, yang Artinya; “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang- orang yang rukuk”. (QS. Al- Baqarah:43)

Pemateri menyampikan pula, Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa alasan yang jelas, dan mengingkari akan kewajibannya dalam agama islam termasuk perbuatan dosa besar. orang yang meninggalkan shalat secara sengaja maka ia dinyatakan kafir. Dan para ulama berpendapat mengenai tolak ukur kekafiran seseorang yang meninggalkan shalat ialah, ketika seseorang meninggalkan shalat dan ia juga mengingkari akan kewajiban shalat yang diperintahkan langsung oleh Allah Swt. sebab, Shalat itu diibaratkan sebagai tiang agama Islam, bila diingkari maka gugurlah keislaman seseorang dan jika ditinggalkan ia serasa meruntuhkan agamanya sendiri.

Berita Lainnya