Keutamaan Taubat dan Penjelasan Tentang Kematian. Kultum dan Buka Bersama UKI Ulin Nuha

Rutinan Kegiatan Ramadhan, kultum dan buka bersama yang dilaksanakan oleh UKM UKI ULIN NUHA berlanjut dihari berikutnya. Rabu 20 Maret 2024 bertempat di Masjid Ulin Nuha kampus 1 dan Masjid Darussalikin kampus 2 IAIN Ponorogo.

Kultum hari ini disampaikan oleh salah satu UKI 22 yang bertempat di kampus 1 di masjid  Ulin Nuha, kultum pada hari ini disampaikan oleh Assyafaratamananda mahasiswa  dari Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK)  dengan tema kultum hari ini adalah “Keutamaan Taubat”. Dalam kultumya Nanda menyampaikan taubat menurut Imam Nawawi adalah tindakan yang wajib dilakukan atas setiap dosa. Jika dosa yang diperbuat itu adalah maksiat dari seorang hamba terdapat tuhannya, yang tidak bersangkutan sesama anak Adam, maka syarat taubat kepada Allah Swt ada tiga perkara:

  1. Pertama berhenti dari maksiat itu seketika itu juga,
  2. Kedua merasakan menyesal yang sedalam- dalamnya atas perbuatan yang salah itu,
  3. Ketiga mempunyai tekad yang teguh bahwa tidak akan mengulanginya lagi.

Dan Nanda menyampaikan jika maksiat itu bersangkutan dengan sesama anak Adam, maka syarat taubatnya empat perkara; Yang pertama, kedua, dan ketiga syarat sesuai dengan penjelasan diawal, syarat taubat kepada Allah tadi. Dan yang keempat, melepaskan dengan sebaik- baiknya hak orang lain yang telah diambil.

Menurut pendapat Sa’id bin Al- Musayyab; “Taubat Nashuha ialah menasihati diri karena telah bersalah dan patut menuruti nasihat itu. Menurut penjelasan Imam Al-Ghazali; taubat ialah kembali mengikuti jalan yang benar dari sesat yang telah ditempuhnya. Taubat telah dijelaskan dalam Surat at- Tahrim (66) ayat 8; Wahai orang- orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha (taubat yang semurni- murninya). (QS. at- Tahrim:8)

Dan Nanda juga menyampaikan, penjelasaan tentang keutamaan taubat menurut Al- Ghazaly, taubat itu mendatangkan dua buah:

  1. Penghapusan kesalahan, sehingga pelakunya menjadi seperti orang yang tidak mempunyai dosa.
  2. Memperoleh derajat yang menjadikannya kekasih Allah.

Dan disampaikan pula hikmah dari taubat, diantaranya;

  1. Penghapusan Keburukan dan Masuk Surga
  2. Memperbarui Iman.

Di masjid Darussalikhin tepatnya di kampus 2 IAIN Ponorogo juga terdapat kultum dan berbuka bersama yang pada hari ini disampaikan oleh salah satu pengurus UKI ULIN NUHA yang bernama Muchtar Arofat  dari Jurusan Pendidikan Agama Islam  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo  Tema kultum pada hari ini di kampus 2 yakni  “Penjelasan Tentang Kematian”

Dalam kultum yang disampaikan Muchtar Arofat, Ada beberapa varian pendapat ulama tentang kematian;

  1. Menurut pendapat Muhammad Ali Chasan Umar memaknai kematian adalah perpisahan antara ruh halus (nyawa) dengan tubuh kasar, yakni ruh meninggalkan tubuh dan keluar dari dalamnya yang dicabut oleh malaikat pencabut nyawa (Izrail as).
  2. kematian dalah awal dari suatu perjalanan panjang dalam evolusi manusia, dimana selanjutnya dia akan memperoleh kehidupan dengan segala macam kenikmatan atau berbagai ragam siksa dan kenistaan, pendapat Muhammad Qurasih Shihab.
  3. Sedangkan menurut ar-Raghib al- Asfahani memaknai kematian dengan perpindahan dari suatu negeri ke negeri yang lain, sebagaimana diriwayatkan bahwa”sesungguhnya kalian diciptakan untuk abadi, tetapi kalian harus terpindah dari satu negeri ke negeri lain sehingga kalian menetap disuatu tempat.

Para ulama terdahulu begitu menganjurkan seseorang untuk selalu mengingat kematian dan alam akhirat. Selalu mengingat mati bermanfaat agar tidak melalaikan seseorang dan dengan mengingat Allah Swt dan seseorang agar tidak berbuat maksiat terhadap Allah Swt.

Selanjutnya, Mati menurut Al-Qur’an adalah terpisahnya ruh dari jasad, Setiap Insan pasti akan mengalami saat berpisahnya ruh dari jasadnya apabila ajal tiba menjemputnya.

Dijelaskan dalam firman Allah Swt, Surat Al- Ankabut ayat 57 yang Artinya; “Tiap- tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada kami kamu dikembalikan. (QS. Al- Ankabut:57).

Dan dijelaskan dalam Surat Al- Anbiya ayat 35, yang Artinya; Tiap- tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar- benarnya). Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al- Anbiya:35).

Disampikan pula, kriteria kematian, mengenai kriteria kematian ada dua macam, yaitu mati dalam keadaan buruk dan baik. yang istilah su’ul khatimah (akhir kehidupan yang buruk), manusia yang akhir hayatnya (mati) tanpa iman, ia mati dalam keadaan kufur, musyrik, murtad, syirik, fasik, dan sebagainya. Adapula mati dalam keadaan husnul Khatimah (akhir kehidupan yang baik), mati dalam keadaan iman dan islam.

Firman Allah Swt yang Artinya; “Wahai orang- orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar- benar takwa kepada-Nya: dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS.Al- Imran (3):102).

Berita Lainnya