Siap Hadapi Pasar Global, Ponorogo Halal Center ikuti Short Course di Institut Waqaf & Halal UiTM Sarawak Malaysia

Serawak-UU No.33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal merupakan bentuk konkret pemerintah dalam menyiapkan industry  halal Indonesia. Pengembangan industry produk halal di wilayah domestic harus bisa menciptakan jaringan bisnis pada pasar global yang akan memperkenalkan industry produk halal Indonesia ke seluruh dunia.  Salah satu langkah konkret Ponorogo Halal Center dalam menyiapkan industry produk halal khususnya di wilayah Ponorogo dan sekitarnya adalah dengan ikut serta dalam Short Course “Halal Awareness and Competency” di Institut Waqf & Halal UiTM Samarahan 2 Sarawak Malaysia, 21-24 Agustus 2023.

Kegiatan ini diikuti oleh beberapa PTKIN Se-Indonesia, yakni 25 peserta yang tersebar dari 15 PTKIN, seperti UIN Bandung, UIN Malang, UIN Pekalongan, UIN Purwokerto, UIN Tulung Agung, IAIN Ponorogo, IAIN Bone, IAIN Madura, IAIN Cirebon dan IAIN Pontianak.  Dalam hal ini Ponorogo Halal Center IAIN Ponorogo mengutus 2 orang untuk ikut serta dalam pertemuan tersebut. Yakni Ibu Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.S.I selaku Wakil Ketua PHC, dan Rooza Meilia Anggraini, M.H. selaku Pendamping PPH.

Di sela acara Gala Dinner, Rektor UiTM, Professor Dato DR. Jamil Bin Haji Hamali mengungkapkan bahwasannya dengan perputaran modal saat ini, potensi industry halal di Malaysia maupun Indonesia belum terlaksana secara maksimal sehingga memerlukan kerjasama tidak hanya dalam hal keilmuan dan lembaga, tetapi juga dalam hal kebijakan. Di Malaysia, kepemilikan modal usaha dalam sector makanan dan minuman banyak dinominasi oleh Non Muslim, yakni dalam angka 66% kepemilikan non muslim, dan sisanya 34% adalah milih muslim.

Dalam short course ini, peserta memperoleh dua sertifikat sekaligus. Yang pertama adalah dari Kementerian Kesehatan Malaysia terkait Food Handler atau Kursus Pelatihan Pengendali Makanan, yang didalamnya berisi materi terkait penyiapan material makanan, penyimpanan, proses hingga penyajian produk kepada konsumen yang terkait dengan kebersihan dan keselamatan makan serta titik kritis keracunan makanan.  Dan yang kedua adalah dari IWaH yakni Kursus Kesadaran dan Kompetensi Halal, yang didalamnya berisi materi terkait sistem jaminan halal, sejarah dan perkembangannya di Negara Malaysia.

Selain itu, seluruh peserta juga diajak untuk berkunjung ke Perpustakaan UiTM yang berisi beragam sejarah terkait islam, kerjaan, kesultanan, dan wali songo. Menariknya dalam perpustakaan ini, banyak sejarah yang membahas terkait islam dan kerajaan di Indonesia. Dalam kesempatan ini juga, seluruh peserta berkesempatan untuk ikut berkunjung ke rumah potong hewan “Sara-Bif” dan berkesempatan langsung melihat proses penyembelihan hewan disana. Banyak hal yang didapatkan peserta selama kegiatan berlangsung, harapannya kegiatan seperti ini menjadi awal yang baik bagi Ponorogo Halal Center khususnya untuk mengembangkan industry halal.

 

Rooza Meilia Anggraini

Berita Lainnya