Ponorogo – Bertempat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Ponorogo Halal Center (PHC) IAIN Ponorogo kembali menggelar kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap Pendamping Proses Produk Halal (P3H) pada Kamis (11/1/2024). Ini merupakan kegiatan kedua kalinya yang diadakan oleh PHC sebagai wujud komitmen mereka dalam menjaga standar kehalalan produk di bawah dampingan P3H IAIN Ponorogo.
Kedatangan Tim PHC IAIN Ponorogo mendapat sambutan hangat dari Kepala KUA Kecamatan Plaosan, Bapak Baniarosid beserta staffnya. Beliau menyampaikan bahwa para penyuluh yang telah diarahkan untuk mengikuti pelatihan P3H di Lembaga Pendampingan Proses Produk Halal (LP3H) IAIN Ponorogo memiliki semangat yang tinggi untuk mengemban amanah mereka sebagai pendamping.
Dalam kesempatan ini, PHC IAIN Ponorogo melakukan monitoring terhadap beberapa P3H dari lingkup penyuluh KUA di Kecamatan Plaosan dan Sekitarnya yang bertempat di KUA Kecamatan Plaosan. Diantara 6 Penyuluh P3H yang mendapat monitoring yaitu Umi Hanaah, Bagus Fajar Ardiyanto, Hadi Rohmad, Dimas Ahmad Sarbani, Reny Royatul Kholidah dan Maryono.
Beberapa P3H telah berhasil mendampingi hingga ratusan proses produk halal. Umi Hanaah atau kerap di sapa “Ibu Nur” misalnya, dan Reny Royatul Kholidah. Mereka terpantau menjadi P3H yang telah berhasil mendampingi ratusan proses produk halal selama tahun 2023. Ibu Nur sendiri telah berhasil mendampingi 254 Proses Produk Halal. Sedangkan Reny telah berhasil mendampingi 264 Proses Produk Halal. P3H lainnya dari lingkup yang sama yakni Bagus Fajar Ardiyanto telah berhasil mendampingi 186 Proses Produk halal. Sementara 3 orang P3H lainya masih berhasil mencapai puluhan dampingan.
Ibu Nur dan Reny menyampaikan bahwa keberhasilan dalam mendampingi ratusan proses produk halal tidak terlepas dari keinginan mereka mendukung para pelaku usaha di Kabupaten Magetan untuk meningkatkan kualitas Produknya melalui program Sertifikat Halal Gratis (SEHATI) yang diadakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia.
Dalam mendampingi proses produk halal, Ibu Nur juga memotivasi para pelaku usaha untuk saling memberi informasi mengenai program SEHATI agar para pelaku usaha di wilayah Kabupaten magetan memanfaatkan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Saya selalu menyempatkan untuk memberikan informasi seputar pendampingan produk halal di berbagai kesempatan ketika bertemu keluarga, tetangga maupun teman-teman yang memiliki usaha,” jelas Ibu Nur.
Para P3H berharap agar monitoring semacam ini dilaksanakan dalam lingkup dan sasaran yang lebih luas lagi. Menurut mereka, hal ini perlu dilakukan karena masih banyak kendala dan keluh kesah yang mereka dengar dari teman-teman P3H di luar lingkup penyuluh.
